Sabtu, 13 November 2010

Office for Mac 2011 Mulai Dijual


JAKARTA, SELASA – Berita baik bagi pengguna Mac. Office for Mac 2011 sudah tersedia di Indonesia mulai hari ini. Sebuah distributor resmi, Sistech Kharisma, pun telah ditunjuk untuk menangani produk ini. O ya, kalau kamu pemakai Office for Mac 2008 original, kamu boleh upgrade gratis ke versi terbaru ini sampai tanggal 30 November.
“Bisa download dari situsnya, bisa pakai CD tapi ada biaya pengiriman,” kata Harry Kartono (Retail Sales & Marketing Manager Lead, Microsoft Indonesia) saat mengumumkan kehadiran Office for Mac 2011 di Jakarta tadi siang (2/11/2010).
Office for Mac 2011 hadir dalam dua cita rasa: Student and Home Edition dan Home and Business Edition. Masing-masing dirilis dalam dua versi lisensi. Versi Student and Home Edition dibedakan atas satu lisensi (US$ 179) dan paket keluarga (3 lisensi, US$ 209). Sedangkan versi Home and Business dibedakan atas lisensi tunggal (US$ 269) dan dua lisensi (US$ 349).
Di kardus versi Home and Business tercantum tulisan WPXO dalam huruf berwarna biru, merah, hijau dan kuning yang mencolok.  Setiap huruf itu merupakan singkatan dari aplikasi yang dibundelkan dalam suite Office for Mac 20100, yakni Word,  PowerPoint, eXcel dan Outlook. Sedangkan di versi Student and Home, tulisannya hanya WPX. Huruf O yang mewakili Outlook tidak tercantum, karena Outlook memang tidak disertakan dalam versi tersebut.
Hal-hal baru di suite Office ini, tutur Vosen Chong (Commercial Product Manager, Entertainment & Devices Division, Microsoft Operations Pte Ltd), antara lain adalah kemampuan photo editing, full screen view, ribbon interface, galeri template, Visual Basic editor, dynamic reordering, dan Outlook 2011.
Vosen lalu mendemokan fitur baru di setiap aplikasi. Di Word misalnya, kita bisa langsung menyunting dokumen dan mengatur ulang ukuran gambar. Sementara di Excel, pada Conditional Formatting ada tambahan sparklines yang akan menambahkan trend dari data angka-angka yang ada di tabel.
Fitur baru di Powerpoint lebih menarik, antara lain kemampuan untuk menyunting gambar. Saat itu didemokan bagaimana latar belakang gambar bisa langsung dibuang di Powerpoint tanpa bantuan software lain. Yang juga unik adalah fitur dynamic reordering. “Ini untuk mengatur ulang gambar/layer dengan tampilan 3D,” jelas Vosen.
Bagaimana dengan Outlook? Di sini kamu bisa menampilkan e-mail dengan subyek yang sama, mem-preview attachment untuk file PSD, dan bahkan mengimpor file PSD. Broadcast file Powerpoint ke sebarang perangkat, seperti Windows Phone, iPad dan notebook Windows, via Internet pun didemokan, kendati tidak mulus karena koneksi Internet di lokasi demo kurang mendukung. “Ini kompatibel dengan semua browser. Nanti dapatnya link yang tinggal diklik,” urai Vosen.
VN:F [1.9.6_1107]

Selasa, 07 September 2010

Tokek Raksasa Itu Akhirnya Terjual Rp 179 Miliar

Tokek-Raksasa.jpg
Tokek raksasa seberat 64 kg ini akhirnya terjual dengan harga Rp 179,2 miliar. Pembeli adalah orang Indonesia yang kemudian Tokek tersebut dibawa ke China. (sumber Tribun Kaltim)
"Tokeknya sudah dijual dengan harga RM 1 juta per kilogramnya,"
Arbin, pria yang sempat mengabadikan gambar tokek
NUNUKAN,TRIBUN - - Luar biasa! Seekor Tokek raksasa seberat 64 kilogram yang ditemukan di perbatasan Nunukan-Malaysia di Kalakbakan, akhirnya terjual dengan harga 64 juta ringgit Malaysia atau setara Rp 179,2 miliar (kurs Rp 2.800).

"Tokeknya sudah dijual dengan harga RM 1 juta per kilogramnya," kata Arbin pria yang sempat mengabadikan gambar tokek tersebut, saat dihubungi melalui telepon selulernya di Malaysia.

Sejak Tribun memberitakan penemuan tokek seberat 64 kilogram tersebut, telepon di kantor redaksi maupun ponsel wartawan Tribun secara bergantian dihubungi para pengusaha yang mengaku ingin membeli tokek tersebut.

Karena itulah, wartawan Tribun di Nunukan menghubungi Arbin yang berada di Tawau, Malaysia untuk melihat kembali tokek yang berada di Kalakbakan itu.

Setelah dicek lagi ternyata sudah dibeli oleh orang Indonesia.

"Tokeknya dibeli orang Indonesia kemudian dibawa keluar negeri, kalau tidak salah ke Cina," kata Arbin. Walau sudah terjual, masih banyak penelepon yang mengejar pembeli Tokek tersebut untuk dibeli lagi dengan harga yang lebih mahal.

Tidak banyak informasi yang didapatkan Arbin mengenai transaksi tersebut, sebab sang pemilik tokek juga sudah berangkat ke Kuala Lumpur.

"Saya sudah mencoba mencari informasi siapa yang membeli, namun tidak ada yang tahu. Orang-orang sana cuma menyebutkan ada orang dari Indonesia yang membeli," ujarnya.